Opini

Rumput Laut, Sumber Pangan Alternatif-Ketahanan Pangan Bali

 Selasa, 09 Agustus 2022, 15:36 WITA

beritabali/ist/Rumput Laut, Sumber Pangan Alternatif-Ketahanan Pangan Bali.

IKUTI BERITADENPASAR.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Eksistensi budidaya rumput laut di Indonesia khususnya jenis kotoni akan semakin menguat seiring dengan suskesnya hasil pengkajian pembudidayaan rumput laut Eucheuma di berbagai daerah potensial untuk pengembangan. Dari berbagai sudut telaahan dan kajian yang didapatkan, kendala yang kemungkinan muncul dapat diatasi apabila protokol budidaya yang telah disosialisasikan diterapkan dengan baik. 

Untuk itu, kebijakan pengembangan rumput laut Eucheuma harus didasarkan pada pengembangan inovasi baru baik hulu maupun hilir. Kegiatan hulu mencakup pengembangan system budidaya, perbaikan mutu bibit (tissue culture atau seleksi klon), sedangkan kegiatan hilir mencakup pengembangan inovasi teknologi pengolahan rumput laut (karaginan, alginate, agar-agar, dll). 

 

Saat ini dengan pesatnya kemajuan teknologi mendorong untuk semakin banyaknya areal areal pertanian, perkebunan dan perikanan di darat yang diubah menjadi perumahan, pabrik, mall dll, sehingga mengurangi ketersediaan lahan untuk menghasilkan seumber pangan. Suatu saat nanti pangan akan bersumber dari laut, hal ini dikarenakan laut memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk dikembangkan dan tidak ada yang bisa mengkavling laut. 

Teknik budidaya rumput dan potensi pengambangan budidayanya masih belum banyak diketahui, padahal dalam penerapannya sangatlah mudah dan ada berbagai macam teknik budidayanya, salah satu teknik budidaya yang dapat diterapkan di bali adalah dengan metode lepas dasar dan metode long line. 

 

Selain dari teknik budidaya perlu juga diperhatikan untuk daerah-daerah yang berpotensi untuk budidaya, karena tidak disetiap daerah dapat digunakan untuk budidaya, perlu dilihat parameter kualitas airnya, pasang surut air laut dan lain-lain. 

Faktor kualitas air yang menjadi penentu daripada budidaya rumput laut adalah yang pertama pasang surut air laut harus diperhitungkan agar pada saat surut terendah rumput laut masih mandapatkan air. Lokasi penanaman rumput laut juga diharapkan tidak dekat dengan sumber air tawar, jika terlalu dekat dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan dan kualitas rumput laut. 


Halaman :






Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending Terhangat

Beritabali.TV